1. Rumah
  2. Cerita
  3. Cerita Sex Aku Hamil Dengan Tukang Kebun
Cerita Sex Aku Hamil Dengan Tukang Kebun
Bokep Tetangga

Cerita Sex Aku Hamil Dengan Tukang Kebun

5 menit

Bokeptetangga – Cerita Sex Aku Hamil Dengan Tukang Kebun, Sejak pacaran dengan MasToni aku sudah mengenal betapa nikmatnya Sex bebas. Kebetulan aku dan MasToni mempunyai sifat yang sama yaitu sama-sama suka melakukan hubungan Sex dengan berbagai fantasi. Dalam berhubungan Sex Mas Toni tak segan-segan mengeluarkan spermanya didalam rahimku tanpa memiliki rasa takut aku hamil. Dan aku pun yang sudah menikmati persetubuhan dengan Mas Toni pun tak menolak jika MasToni mengeluarkan spremanya didalam liang rahimku. Aku dan MasToni sudah berpacaran 3 tahun hingga kini akhirnya MasToni menikahiku

Sampai lupa, perkenalkan namaku Lisa, saat ini aku berusia 24 tahun, aku keturunan chinese karena itu aku memiliki kulit putih bersih, dan juga cirri khas mataku agak sipit, namun aku memiliki hidung yang mancung. Setelah setahun aku dinikahi MasToni bentuk lekuk tubuhku juga gak berubah, aku masih memiliki tubuh yang langsing dan juga gairah Sex yang masih membara meskipun sudah sejak pacaran aku sudah melakukan hubungan Sex dengan MasToni. Ketika menikah hubungan Sex kami pun juga gak berubah, malah bisa dikatakan lebih HOT karena kita sama-sama Hyper Sex nya.

Namun semuanya sekejap berubah ketika MasToni suamiku konsultasi kedokter tentang kesuburan air maninya, karena sudah setahun menikah dan setiap berhubungan juga dikeluarkan didalam namun sampai sekarang aku gak bisa hamil. Malam hari ketika mau tidur, suamiku terlihat murung tak seperti biasanya yang sangat bergairah sekali. Aku pun menanyakan kenapa suamiku tiba-tiba murung begitu, namun sejenak suamiku diam tak menjawab pertanyaanku. Tapi tak berapa lama suamiku meraih tanganku dan mengatakan “Maaf ya sayang, menurut dokter spermaku kurang subur, jadi kita bakalan sulit untuk mempunyai anak”. Aku pun kaget mendengar pernyataan suamiku, namun karena aku sangat mencintai suamiku aku pun memeluknya sambil berkata “Gak papa kok sayang, nanti jika waktunya tiba kita pasti akan mendapatkan momongan kok”. Suamiku hanya terdiam mendengar perkataanku, wajahnya masih terlihat murung, kemudian mendiamkanku dan tidur begitu saja.