1. Rumah
  2. Cerita
  3. Cerita Seks Anak Kost Yang Penuh Nafsu Birahi Cerita Seks Anak Kost
Cerita Seks Anak Kost Yang Penuh Nafsu Birahi Cerita Seks Anak Kost
Bokep Tetangga

Cerita Seks Anak Kost Yang Penuh Nafsu Birahi Cerita Seks Anak Kost

8 menit

Bokeptetangga – Cerita Seks Anak Kost Saya adalah penggemar 17Tahun, dan tidak ada salahnya kalau saya ikut menceritakan pengalaman saya. Nama saya, sebut saja Sangga (samaran). Sekarang saya kuliah di salah perguruan tinggi di Bandung. Sampai sekarang saya semester X, saya kost di daerah Ciwaruga, Bandung.

Kisah ini bermula ketika aku mencari tempat kost di daerah sekitar kampus. Setelah sekian lama berputar-putar, akhirnya sampailah aku di suatu rumah. Lokasinya enak, sejuk dan rindang. Dalam hati aku menjadikan rumah ini sebagai kost cadangan seandainya aku tidak mendapatkan tempat kost. Setelah ngobrol dengan ibu kost tentang masalah harga, datanglah anak ibu kost yang nomor 3, namanya Mbak Desi (itu kuketahui setelah aku kost di situ).

Pertama melihat Mbak Desi aku langsung bergetar, gila cantik sekali. Sempat terselip di benakku untuk berhubungan badan dengannya tapi perasaan itu langsung kusingkirkan sebab di depanku ada ibunya, jadi aku berpura-pura manis dan tersenyum pada Mbak Desi.

Setelah sekian lama, akhirnya aku kost di situ. Dan hari-hariku kusempatkan mencuri perhatian ke Mbak Desi, tiap kali kupandangi dia makin kelihatan inner beauty-nya. Begitu cantik dan tidak bosan-bosan dipandang.

Dan yang membuatku semangat untuk mengejarnya adalah dia juga memberi respon atas kerlingan-kerlingan mataku dan tingkahku. Walaupun dia sudah bersuami dan mempunyai anak satu, tapi keindahan tubuhnya masih kelihatan, ini terbayang dari baju tidur yang dia kenakan tiap pagi, tipis dan tembus pandang, jadi kalau Mbak Desi berjalan aku selalu ada saja acara untuk mengikutinya entah mandi, ke belakang atau entah apa saja yang dia lakukan. Dan sesekali kalau rumah sedang sepi, aku berjalan di belakangnya sambil mengocok batang kemaluanku yang selalu tegang bila melihat dia sambil berimajinasi berhubungan badan dengan Mbak Desi.

Ini kulakukan beberapa kali, sampai suatu saat ketika aku sedang mengocok batang kemaluanku, tiba-tiba Mbak Desi berbalik dan berkata, “Entar kalau udah keluar di lap ya..” tentu saja aku jadi belingsatan, tapi aku cepat menguasai situasi, dengan berterus terang sama Mbak Desi, “Entar Mbak, tanggung nich..” dan aku pun makin mempercepat kocokanku dengan harapan aku semprotkan di perut Mbak Desi, sebab waktu itu Mbak Desi berbalik dan berhadap-hadapan denganku. Dan tanpa di sangka Mbak Desi membungkuk dan mengulum batang kemaluanku, tentu saja aku makin terangsang oleh sentuhan-sentuhan lidah Mbak Desi, tampak Mbak Desi mengulum dengan penuh nafsu diiringi oleh sedotan-sedotan dan gigitan kecilnya, sesaat kemudian kemaluanku mulai berdenyut dan makin menegang keras.

“Terus Mbak.. oh.. oh.. oh.. enak Mbak..” bagaikan melayang di awan kepalaku mulai berkunang-kunang, dan Mbak Desi pun sepertinya tahu situasi saat itu, dia pun mulai mengocok dengan tangannya dengan irama cepat.
“Ooh.. Mbak.. Mbak.. aku mau keluar Mbak.. oh.. oh.. oh.. sshh.. shh.. ah..” Crott.. croott.. keluarlah air maniku banyak sekali membasahi bibirnya berkilat-kilat diterpa sinar lampu dapur. Dan tanpa pikir panjang aku langsung mengulum bibirnya yang masih dipenuhi spermaku, sambil aku bergerilya di sepanjang dadanya, yang kira-kira berukuran 36. Setelah beberapa saat dia mulai mengendurkan ciumannya dan berkata, “Sekarang bukan waktunya Dik..” Kejadian di dapur itu selalu teringat olehku dan selalu menjadi imajinasiku.

Hari berikutnya aku makin sering menggoda dia, tanpa sepengetahuan suaminya. Suatu saat suaminya ada keperluan keluar kota, saat itulah yang kutunggu-tunggu untuk iseng mengajaknya jalan, dengan alasan ingin diantar ke Cihampelas membeli baju. Mbak Desi pun mau, jadilah aku keluar bersama dia. Di tengah perjalanan aku ngobrol dengannya, mengorek tentang rumah tangganya terutama masalah kehidupan seksualnya. Ternyata dia saat itu sedang suntuk di rumah dan ingin main keluar, langsung saja kusambut kesempatan itu, kuajak dia main ke daerah pegunungan di Lembang.

Di sana dingin sekali, dan aku mulai memberanikan diri memegang tangan dan pahanya. Sambil menggodanya, “Mbak dingin-dingin gini enaknya apa ya..” kataku.
“Ee.. apa ya..” katanya.
“Kita sewa hotel aja yuuk.. Mbak Desi kedinginan nich..” katanya lagi.
Sebuah permintaan yang membuatku deg-degan, langsung saja kubelokkan ke sebuah hotel yang kelas Rp 50.000-an,
“Gimana Mbak, udah anget belum..” tanyaku di dalam kamar.
“Anget gimana? tidak ada yang memeluk kok anget..” jawab dia.
“Bener nich..” kataku.

Kisah Seks, Cerita Sex, Cerita Panas, Cerita Bokep, Cerita Hot, Cerita Mesum, Cerita Dewasa, Cerita Ngentot, Cerita Sex Bergambar, Cerita ABG, Cerita Sex Tante, Cerita Sex Sedarah, Cerita Sex Pasutri. Cerita Seks Anak Kost, Cerita Seks Anak Kost, Cerita Seks Anak Kost,

Posted in: Cerita Seks Abg